WEDA SMRTI

Smrti adalah Weda yang disusun kembali berdasarkan ingatan. Penyusunan ini didasarkan atas pengelompokan isi materi secara sistematis menurut bidang profesi. Secara garis besarnya Smerti dapat digolongkan ke dalam dua kelompok besar, yakni kelompok Wedangga (Sadangga), dan kelompok Upaweda.
Kelompok Wedangga:
Kata Wedangga, terdiri dari kata Weda dan Angga (bahasa sansekerta). Weda berarti ilmu pengetahuan suci dan angga berarti bagian atau anggota. Kelompok ini disebut juga Sadangga. Wedangga terdiri dari enam bidang Weda yaitu:
  1. Siksa (Phonetika)
    Isinya memuat petunjuk-petunjuk tentang cara tepat dalam pengucapan mantra serta rendah tekanan suara.
Adapun Kitab – kitab Pratishakya yang masih sampai saat ini adalah :
  • Rg. Weda Pratishakya
  • Taittriya Pratishakya Sutra
  • Wajasaneyi Pratisahya Sutra
  • Sama Pratisakhya Sutra
  • Atharwa Weda Pratisakhya Sutra
  1. Wyakarana (Tata Bahasa)
    Merupakan suplemen batang tubuh Weda dan dianggap sangat penting serta menentukan, karena untuk mengerti dan menghayati Weda Sruti, tidak mungkin tanpa bantuan pengertian dan bahasa yang benar.
  2. Chanda (Lagu)
    Adalah cabang Weda yang khusus membahas aspek ikatan bahasa yang disebut lagu. Sejak dari sejarah penulisan Weda, peranan Chanda sangat penting. Karena dengan Chanda itu, semua ayat-ayat itu dapat dipelihara turun temurun seperti nyanyian yang mudah diingat.
  3. Nirukta
    Memuat berbagai penafsiran otentik mengenai kata-kata yang terdapat di dalam Weda.
Kitab Nirukta hasil karya Begawan Yaska , isinya menguraikan tentang tiga macam suatu hal, yaitu sebagai berikut :
  • Memuat kata- kata yang memiliki arti sama atau Naighantuka Kanda
  • Memuat kata- kata yang memiliki arti ganda atau disebut Naighama Kanda
  • Memuat tentang nama – nama Dewa yang ada di angkasa , bumi , dan surga disebut Daiwatganda
  1. Jyotisa (Astronomi)
    Merupakan pelengkap Weda yang isinya memuat pokok-pokok ajaran astronomi yang diperlukan untuk pedoman dalam melakukan yadnya, isinya adalah membahas tata surya, bulan dan badan angkasa lainnya yang dianggap mempunyai pengaruh di dalam pelaksanaan yadnya.
Di antara kitab Jyotisha, yang masih sampai saat ini adalah kitab Jyotisha Wedangga. Kitab ini memiliki hubungan dengan kitab Weda Sruti, Rg. Weda, dan Yajur Weda.
  1. Kalpa
    Merupakan kelompok Wedangga (Sadangga) yang terbesar dan penting. Menurut jenis isinya, Kalpa terbagi atas beberapa bidang, yaitu bidang Srauta, bidang Grhya, bidang Dharma, dan bidang Sulwa.
Srauta memuat berbagai ajaran mengenai tata cara melakukan yajna, penebusan dosa dan lain-lain, terutama yang berhubungan dengan upacara keagamaan.
Grhyasutra, memuat berbagai ajaran mengenai peraturan pelaksanaan yajna yang harus dilakukan oleh orang-orang yang berumah tangga.
Dharmasutra adalah membahas berbagai aspek tentang peraturan hidup bermasyarakat dan bernegara. Dan Orang Suci yang menuliskan kitab Dharma Sutra Adalah :
  • Bhagawan Manu
  • Bhagawan Apastamba
  • Bhagawan Bhaudhayana
  • Bhagawan Harita
  • Bhagawan Wisnu
  • Bhagawan Wasistha
  • Bhagawan Waikanasa
  • Bhagawan Yajnawalkya
  • Bhagawan Parasara
Agama Hindu mengajarkan kepada umatnya, bahwa dalam hidup dan kehidupan kita ini, dilalui oleh 4 zaman atau disebut juga Catur Yuga. Bhagawan Shankalikhita menjangkau bahwa masing – masing dari catur Yuga mempunyai Dharma Sastranya Tersendiri, seperti berikut :
  1. Pada masa Satya/Krtha Yuga berlaku kitab Manawa d\Dharma Sastra yang ditulis oleh Bhagawan Manu
  1. Pada Masa Trita Yuga berlaku kitab Dharma Sastra yang ditulis Oleh Bhagawan Yajnawalkhya
  1. Pada Masa Dwapara Yuga berlaku kita Dharma Sastra buah karya Bhagawan Sankha Likhita
  1. Pada masa Kali Yuga dipergunakan Dharma Sastra yang ditulis Oleh Bhagawan Parasara
Sulwasutra, adalah memuat peraturan-peraturan mengenai tata cara membuat tempat peribadatan, misalnya Pura, Candi dan bangunan-bangunan suci lainnya yang berhubungan dengan ilmu arsitektur.
Kelompok Upaweda:
Adalah kelompok kedua yang sama pentingnya dengan Wedangga. Kelompok Upaweda terdiri dari beberapa jenis, yaitu:

  1. Itihasa
Merupakan jenis epos yang terdiri dari dua macam yaitu Ramayana dan Mahabharata. Kitan Ramayana ditulis oleh Rsi Walmiki. Seluruh isinya dikelompokkan kedalam tujuh Kanda dan berbentuk syair. Jumlah syairnya sekitar 24.000 syair. Adapun ketujuh kanda tersebut adalah Ayodhya Kanda, Bala Kanda, Kiskinda Kanda, Sundara Kanda, Yudha Kanda dan Utara Kanda. Tiap-tiap Kanda itu merupakan satu kejadian yang menggambarkan ceritra yang menarik. Di Indonesia cerita Ramayana sangat populer yang digubah ke dalam bentuk Kekawin dan berbahasa Jawa Kuno. Kekawin ini merupakan kakawin tertua yang disusun sekitar abad ke-8.
Disamping Ramayana, epos besar lainnya adalah Mahabharata. Kitab ini disusun oleh maharsi Wyasa. Isinya adalah menceritakan kehidupan  keluarga Bharata dan menggambarkan pecahnya perang saudara diantara bangsa Arya sendiri. Ditinjau dari arti Itihasa (berasal dari kata “Iti”, “ha” dan “asa” artinya adalah “sesungguhnya kejadian itu begitulah nyatanya”) maka Mahabharata itu gambaran sejarah, yang memuat mengenai kehidupan keagamaan, sosial dan politik menurut ajaran Hindu. Kitab Mahabharata meliputi 18 Parwa, yaitu Adiparwa, Sabhaparwa, Wanaparwa, Wirataparwa, Udyogaparwa, Bhismaparwa, Dronaparwa, Karnaparwa, Salyaparwa, Sauptikaparwa, Santiparwa, Anusasanaparwa, Aswamedhikaparwa, Asramawasikaparwa, Mausalaparwa, Mahaprastanikaparwa, dan Swargarohanaparwa.

Diantara parwa-parwa tersebut, terutama di dalam Bhismaparwa terdapatlah kitab Bhagavad Gita, yang amat masyur isinya adalah wejangan Sri Krsna kepada Arjuna tentang ajaran filsafat yang amat tinggi.

  1. Purana
Merupakan kumpulan cerita-cerita kuno yang menyangkut penciptaan dunia dan silsilah para raja yang memerintah di dunia, juga mengenai silsilah dewa-dewa dan bhatara, cerita mengenai silsilah keturunaan dan perkembangan dinasti Suryawangsa dan Candrawangsa serta memuat ceitra-ceritra yang menggambarkan pembuktian-pembuktian hukum yang pernah di jalankan.
Selain itu Kitab Purana juga memuat pokok-pokok pemikiran yang menguraikan tentang ceritra kejadian alam semesta, doa-doa dan mantra untuk sembahyang, cara melakukan puasa, tatacara upacara keagamaan dan petunjuk-petunjuk mengenai cara bertirtayatra atau berziarah ke tempat-tempat suci. Dan yang terpenting dari kitab-kitab Purana adalah memuat pokok-pokok ajaran mengenai Theisme (Ketuhanan) yang dianut menurut berbagai madzab Hindu. Adapun kitab-kitab Purana itu terdiri dari 18 buah, yaitu Purana, Bhawisya Purana, Wamana Purana, Brahma Purana, Wisnu Purana, Narada Purana, Bhagawata Purana, Garuda Purana, Padma Purana, Waraha Purana, Matsya Purana, Kurma Purana, Lingga Purana, Siwa Purana, Skanda Purana dan Agni Purana.
Berdasarkan Sifatnya , kedelapanbelas purana tersebut dibagi tiga kelompok yaitu :
  1. Satwika Purana : Wisnu, Narada , Bhagawata, Garuda, Radma, dan Waraha.
  2. Rajasika Purana : Nhrahmanda, Brhrahmawaiwarta, Markandenya Bhawisya, Waruna, dan Brahma
  3. Tamasika Purana : Matsya, Kurma, Lingga, Siwa, Skanda, dan Agni
Kitab Purana sangat pentingkarena memuat cerita – cerita yang menggambarkan pembuktian – pembuktian hokum yang pernah di jalankan. Kitab ini merupakan kumpulan – kumpulan juris Prudensi. Menurut Wisnu Purana III 6.24, meliputi hal- hal sebagai berikut :
  • Cerita mengenai penciptaan dunia
  • Cerita mengenai Pralaya
  • Menjelaskan Silsilah Dewa – dewa atau Bhatara
  • Cerita mengenai zaman Manu atau Manwantara
  • Cerita mengenai silsilah keturunan dan perkembangan dinasti Surya Wangsa dan Candra Wangsa
Isi kitab – kitab purana lainnya memuat pokok-pokok pemikiran yang menguraikan tentang cerita kejadian alam semesta, doa – doa dan mantra – mantrauntuk sembahyang, cara melakukan puasa, tata cara upacara keagamaan, dan petunjuk – petunjuk mengenai tata cara melakukan ziarah ke tempat – tempat suci.

  1. Arthasastra
    Adalah jenis ilmu pemerintahan negara. Isinya merupakan pokok-pokok pemikiran ilmu politik. Sebagai cabang ilmu, jenis ilmu ini disebut Nitisastra atau Rajadharma atau pula Dandaniti. Ada beberapa buku yang dikodifikasikan ke dalam jenis ini adalah kitab Usana, Nitisara, Sukraniti dan Arthasastra. Ada beberapa Acarya terkenal di bidang Nitisastra adalah Bhagawan Brhaspati, Bhagawan Usana, Bhagawan Parasara dan Rsi Canakya.
  1. Ayur Weda
    Adalah kitab yang menyangkut bidang kesehatan jasmani dan rohani dengan berbagai sistem sifatnya. Ayur Weda adalah filsafat kehidupan, baik etis maupun medis. Oleh karena demikian, maka luas lingkup ajaran yang dikodifikasikan di dalam Ayur Weda meliputi bidang yang amat luas dan merupakan hal-hal yang hidup. Menurut isinya, Ayur Weda meliptui delapan bidang ilmu, yaitu:
  • Salya adalah ajaran mengenai ilmu bedah
  • Salkya adalah ajaran mengenai ilmu penyakit
  • Kayakitsa adalah ajaran mengenai ilmu obat obatan
  • Bhuta Widya adalah ajaran mengenai ilmi Psikoterapi
  • Kaumara Bhrtya adalah ajaran mengenai pendidikan anak – anak dam nerupakan dasar bagi ilmu jiwa anak – anak
  • Aganda Tantra adalah ilmu toksikologi
  • RasayamaTantra adalah ilmu mukzizat
  • Wajikarana Tantra adalah Ilmu Jiwa Remaja
Disamping Ayur Weda, ada pula kitab Caraka Samhita yang ditulis oleh Maharsi Punarwasu. Kitab inipun memuat delapan bidan ajaran (ilmu), yakni  :
  • Sutrathana , menguraikan ilmu pengobatan
  • Nidanasthana, memuat penyakit yang bersifat umum
  • Wimanasthana , menguraikan ilmu Panthologi
  • Indhiyastana, materi Diagnosa dan Prognosa
  • Cikitasasthana , pokok- pokok ilmu terapi
  • Kalpasthana, ajaran bidang terapi secara umum
  • Siddisthana, pokok – pokok terapi secara umum
Kitab yang sejenis pula dengan Ayurweda, adalah kitab Yogasara Yogasastra. Kitab ini ditulis oleh Bhagawan Nagaryuna. isinya memuat pokok-pokok ilmu yoga yang dirangkaikan dengan sistem anatomi yang penting artinya dalam pembinaan kesehatan jasmani dan rohani.
Kitab Susruta Samhita ditulis oleh Bhagawan Susanta. Kitab ini isinya menguraikan tentang pentingnya ajaran umum si bidang ilmu bedah. Kitab Susruta Samhita juga mencatat berbagai alat – alat yang digunakan dalam pembedahan
Kitab Kama Sutra ditulis oleh Bhagawan Watsyayana, berhubungan dengan Wajikarana Tantra yang menguraikan tentang ilmu jiwa Remaja.
  1. Gandharwaweda
    Adalah kitab yang membahas berbagai aspek cabang ilmu seni. Ada beberapa buku penting yang termasuk Gandharwaweda ini adalah Natyasastra (yang meliputi Natyawedagama dan Dewadasasahasri), Rasarnawa, Rasaratnasamuscaya dan lain-lain.
  1. Kama Sastra
Kama Sastra adalah termasuk kitab suci agama Hindu pada bagian Smrti (Upa Weda). Kama Sastra sebagai bagian darijenis kitab Upa Weda isinya menguraikan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan Asmara , Seni, atau Rasa Indah
Diantaranya kitab Kama Sastra yang terkenal adalah karya dari Bhagawan Watsyayana.
  1. Agama
Kitab Agama baru ada setelah agama Hindu berkembang di Dunia.

Dari uraian di atas, maka jelaslah bahwa kelompok Weda Smerti meliptui banyak buku dan kodifikasinya menurut jenis bidang-bidang tertentu. Ditambah lagi kitab-kitab agama misalnya Saiwa Agama, Vaisnawa Agama dan Sakta Agama dan kitab-kitab Darsana yaitu Nyaya, Waisesika, Samkhya, Yoga, Mimamsa dan Wedanta. Kedua terakhir ini termasuk golongan filsafat yang mengakui otoritas kitab Weda dan mendasarkan ajarannya pada Upanisad. Dengan uraian ini kiranya dapat diperkirakan betapa luasnya Weda itu, mencakup seluruh aspek kehidupan manusia. Di dalam ajaran Weda, yang perlu adalah disiplin ilmu, karena tiap ilmu akan menunjuk pada satu aspek dengan sumber-sumber yang pasti pula. Hal inilah yang perlu diperhatikan dan dihayati untuk dapat mengenal isi Weda secara sempurna.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

WEDA SRUTI

vedangga